30 Juni 2009

(Bukan) Resensi Transformers

Pagi itu, saya terbangun di kost-an Wana jam 10 pagi dengan muka semrawut disertai sedikit iler di pipi. Letih dan lesu pun ikut menggelayut di badan karena semalam saya mengerjakan tugas akhir SIA yang harus dikumpul pada hari itu. Dengan mata yang masih merem melek saya membuka inbox di hp dan didapati banyak sms yang masuk. Salah satu yang paling menarik, yaitu ajakan dari teman saya, sebut saja Mas "X", untuk nonton Transformer s: "Siapa yang mau ikut nonton Transformers hari ini ? Secepatnya konfirm!!!". Melihat sms tersebut saya langsung melek !!! Yeah, Transformer merupakan sebuah film yang dari dulu saya tunggu-tunggu kemunculannya. Saya baru ingat kalo hari itu ternyata premiere di Jogja. Dengan nafsu yang memuncak, saya membalas smsnya "Ok saya ikut tapi ada ujian dari jam 2 sampai jam 4". Singkat cerita, setelah selesai ber-sms saya segera membersihkan diri dan pulang ke rumah untuk bersiap-siap ujian SIA.

*****

Siang itu saya lewati dengan ujian SIA. Di ujian tsb, kami diperbolehkan open book dan berhubung sebelum ujian saya sudah tanya pada Pak Dosennya kalo ujian kali ini boleh bawa laptop untuk buka file, akhirnya saya ujian dengan sebuah laptop dan buku di tangan ^^ Namun, tiba-tiba di tengah ujian saya "dijawil-jawil" oleh bapak2 yang jadi pengawas ujian. Beliau bilang, "Mas, ini kok pake laptop ya? Di sini tulisannya cuma boleh open book bukan open laptop". Setelah berdebat cukup panjang dan juga dengan menunjukkan bukti kalo saya sudah tanya Pak Dosen (berupa sms yang ada di hp wana) akhirnya saya diperbolehkan untuk tetap ujian dengan open laptop. Sebenarnya kesimpulan ini saya buat sendiri karena bapaknya hanya diam melihat saya open laptop setelah kejadian itu.

Selesai ujian saya segera menuju ke bilik EQ dan menunaikan kewajiban saya yaitu glundang-glundung sembari bermain catur. aya pun segera teringat dengan sms teman saya tadi dan segera menanyakan jadinya nonton Transformer jam berapa. Lama nian saya menunggu balasannya tak juga kunjung datang. Akhirnya saya tanya ke teman yang lain dan dia bilang kalo nanti nontonnya jam 21.45. h, masih lama pikir saya dan saya pun melanjutkan nyampah di bilik EQ. Tak berapa lama berselang saya mendapat sms dari si "X" dia bilang, "Sory tiket buatmu abis soalnya temennya Mbak "Y" ternyata mau ikut". FYI, mbak "Y" itu cewenya teman saya yang laen namanya Mas "Y" dan temennya Mbak "Y" itu juga cewe. Membaca sms itu pikiran saya langsung bersu'udzon sambil sedikit dibumbui misuh-misuh.

*****

Entahlah sampai saat ini saya masih bingung kejadian itu. Jika teringat pun (ketika nulis ini juga) saya merasa sebel dan kecewa. Saya pun mengambil kesimpulan ternyata prinsip yang selama ini di pegang JK-WIN, "Lebih cepat, lebih baik" salah banget !!! Dalam kasus ini saya yang diajak duluan dan juga meng-iya-kan duluan ternyata tidak diprioritaskan. Toh pada akhirnya saya hanya bisa menyalahkan diri sendiri kenapa sampai berpikiran seperti ini, Mungkin saya hanyalah salah satu dari sekian banyak teman yang mereka punya...

Daripada nggrundel sendiri saya pun memutuskan untuk mengakhiri malam itu dengan nge-game. Sungguh sebuah anti-klimaks dari sebuah keinginan yang ingin saya wujudkan...


0 comments: